Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Melihat Saksi Bisu, Rumah Bersejarah Peristiwa Penculikan di Rengasdengklok

Karawang - Sebuah rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi saksi bisu sejarah bangsa Indonesia. Adalah Rumah Rengasdengklok yang pada saat itu menjadi tempat para pemuda menyembunyikan Soekarno dan Hatta. Sejumlah pemuda tersebut antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh yang berasal dari perkumpulan "Menteng 31". Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk bisa mencapai lokasi rumah tersebut, tak terlalu sulit. Dengan mengendarai roda empat melalui Tol Jakarta-Cikampek, lokasinya berjarak sekitar 29 kilometer dari Gerbang Tol Karawang Barat. Hampir di setiap ruas jalan selepas jalan tol pun kerap ada penunjuk jalan. Sekilas rumah itu masih cukup asri dengan dinaungi pohon rindang. Kondisinya nampak cukup baik dan terawat, meski sangat sederhana. Di ruang depan langsung terlihat dua

Penemuan Harta Karun di Klaten, Diprediksi Bekas Peninggalan Kerajaan Medang

Jakarta - Rabu, 17 Oktober 1990 bukan hari yang biasa bagi warga Dusun Plosokuning, Desa Wonoboyo, Klaten. Pada hari itu, sebidang lahan sawah milik Ny. Cipto Suwarno sedang digali oleh Witomoharjo dan lima orang lainnya. Mereka menggali lahan itu untuk keperluan pembangunan saluran irigasi agar air bisa turun ke sawah tersebut. Ketika penggalian mencapai kedalaman 2,5 meter, cangkul Witomoharjo membentur benda keras yang diduga batu. Setelah digali dengan hati-hati ternyata benda itu merupakan sebuah guci keramik dari Cina yang berukuran besar. Setelah dibuka, ternyata di dalam guci itu tersimpan banyak artefak emas.   Harta Karun Emas Setelah menemukan guci berisi emas, Witomoharjo langsung melaporkan penemuannya kepada perangkat desa setempat. Setelah dilakukan penggalian lagi, ternyata ada dua guci existed yang ditemukan. Masing-masing guci diperkirakan memiliki berat 8 kg. Selain itu, ditemukan juga mangkuk serta piring berbahan emas. Desa word play here menjadi

Kisah Shunsuke Nakamura, yang Menjadi Pemain yang Menakutkan Bagi Setan Merah yang Sampai Saat Ini Masih Main di Usia 43th

Bagi para pendukung Manchester United (MU), nama Shunsuke Nakamura tentu sudah tidak asing lagi. Pemain asal Jepang itu kini masih aktif bermain di usia 43 tahun. Ya, Shunsuke Nakamura merupakan salah satu mimpi buruk bagi MU. Momen itu terjadi di pentas Liga Champions 2006 kala 'Setan Merah' bertemu dengan Celtic FC. Nakamura mampu melesakkan dua gol dalam dua pertemuan lawan MU. Tendangan bebas kaki kiri eks pemain Timnas Jepang itu berhasil menjebol salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa, Edwin van der Sar. Nakamura kala itu berhasil mencetak gol penyama kedudukan bagi Celtic pada pertemuan pertama dengan MU di fase grup, namun timnya tumbang dengan skor 2-3. Lalu, di pertemuan kedua, gol tunggal tendangan bebasnya membawa Celtic menang atas MU. Momen tersebut tentu juga berkesan di hati para pecinta sepak bola. Tentu menarik membahas kiprah Nakamura yang hingga saat ini masih tercatat bermain di kampung halamannya pada usia senja. Menurut catatan Transfermarkt, Na