Kisah Shunsuke Nakamura, yang Menjadi Pemain yang Menakutkan Bagi Setan Merah yang Sampai Saat Ini Masih Main di Usia 43th

Bagi para pendukung Manchester United (MU), nama Shunsuke Nakamura tentu sudah tidak asing lagi. Pemain asal Jepang itu kini masih aktif bermain di usia 43 tahun.

Ya, Shunsuke Nakamura merupakan salah satu mimpi buruk bagi MU. Momen itu terjadi di pentas Liga Champions 2006 kala 'Setan Merah' bertemu dengan Celtic FC.

Nakamura mampu melesakkan dua gol dalam dua pertemuan lawan MU. Tendangan bebas kaki kiri eks pemain Timnas Jepang itu berhasil menjebol salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa, Edwin van der Sar.

Nakamura kala itu berhasil mencetak gol penyama kedudukan bagi Celtic pada pertemuan pertama dengan MU di fase grup, namun timnya tumbang dengan skor 2-3. Lalu, di pertemuan kedua, gol tunggal tendangan bebasnya membawa Celtic menang atas MU.

Momen tersebut tentu juga berkesan di hati para pecinta sepak bola. Tentu menarik membahas kiprah Nakamura yang hingga saat ini masih tercatat bermain di kampung halamannya pada usia senja.

Menurut catatan Transfermarkt, Nakamura kini bermain untuk Yokohama FC. Ia ikut mengantarkan tim tersebut promosi ke divisi teratas Liga Jepang pada musim lalu. Namun, Yokohama kini berpotensi untuk terdegradasi.

Dalam klasemen Liga Jepang musim ini, Yokohama berada di urutan 20 alias terbawah dengan koleksi 11 poin dari 22 pertandingan. Sementara itu, Nakamura baru tampil dalam 9 laga tanpa torehan gol atau aid.

Performa Nakamura yang semakin tua memang semakin menurun. Hal tersebut berbeda ketika sang pemain masih dalam masa emasnya saat bermain di Eropa.

Di Celtic, Nakamura merupakan salah satu pemain andalan yang berhasil bawa tim meraih juara Liga Skotlandia sebanyak tiga kali. Ia bahkan sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik di musim 2006/07.

Nakamura sendiri mengawali karier sepak bolanya pada tahun 1997 bersama Yokohama F. Marinos. Di sana, ia bermain selama lima tahun dengan torehan 33 gol dalam 148 penampilan.

Jumlah gol tersebut membuat Nakamura mendapat sorotan dari Eropa di mana tim asal Italia, Reggina, memboyongnya pada 2002. Ia hanya menghabiskan tiga musim bersama Reggina dengan 11 gol dan 12 help dalam 81 laga.

Menurut laporan Guardian, Nakamura tampil apik di Piala Konfederasi 2002 saat Jepang menahan imbang Brasil dengan skor 2-2. Pelatih Celtic saat itu, Gordon Strachan, terkesan dengan penampilan sang pemain dan langsung memboyongnya.

Nakamura mencetak 29 gol dan 43 assist dalam 129 penampilan bersama Celtic. Pada 2009, ia hijrah ke Spanyol dengan bergabung Espanyol.

Nakamura kemudian kembali ke Marinos pada musim 2010. Lalu, petualangannya berlanjut ke Jubilo Iwata hingga 2019 dan kini di usianya yang ke-43 tahun, ia masih bermain di Yokohama FC bersama kompatriotnya yang berstatus pemain tertua di dunia yakni King Kazu atau Kazuyoshi Miora (54 tahun).

Menurut catatan Transfermarkt, Nakamura berhasil mengemas 131 gol dan 111 help dari 737 laga di semua ajang. Bersama Timnas Jepang, ia telah menorehkan 24 gol dan 98 caps.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata Pendidikan Kepelautan di Indonesia Sudah Ada Sejak Tahun 400 Masehi

Kisah Anthony 'AJ' Elfalak, Bocah 3 Tahun Yang Bertahan Hidup Selama 3 Hari Dihutan Karena Tersesat

Mengetahui Kisah Kebun Binatang Manusia Atau Human Zoo di Paris, Perancis