Mengetahui Kisah Cinta Rara Oyi, Yang Diperebutkan Ayah Dan Anak Penguasa Mataram Dan Berakhir Tragis

Jakarta - Saat Kerajaan Mataram Islam dipimpin oleh Amangkurat I, hiduplah seorang gadis bernama Rara Oyi. Waktu itu sang raja baru saja kehilangan permaisurinya, Ratu Mas Malang, yang meninggal diduga karena diracuni orang-orang di sekitarnya.

Sejak pertama kali bertemu Oyi, Amangkurat I langsung ingin menjadikannya permaisuri. Namun pada waktu itu sang gadis baru berusia 11 tahun dan terlalu kecil untuk dipinang. Oleh karena itu Amangkurat I meminta salah seorang mantrinya, Ngabei Wirareja, untuk mengurus sang gadis hingga remaja.

Singkat cerita, Rara Oyi tumbuh remaja. Namun bukannya menjaga diri dari laki-laki lain demi menjadi permaisuri Amangkurat I, dia justru jatuh cinta pada Pangeran Anom, yang tak lain merupakan putra sang raja itu sendiri. Dari sinilah kekacauan dimulai.

Lantas bagaimana kisah selanjutnya? Berikut selengkapnya:

Pangeran Anom Jatuh Cinta pada Rara Oyi

Sejak pertama kali bertemu, Pangeran Anom memang langsung jatuh cinta pada Rara Oyi. Bahkan dalam bukunya yang berjudul "Babad Tanah Jawi: Javaanse Rijkroniek", J.J Meinsma menyebut bahwa Pangeran Anom sampai jatuh sakit karena cintanya itu. Ia berbaring dengan berselimut kain dodot dan mengunci diri di dalam kamar sampai tidak makan dan tidak tidur.

Maka tak heran, Pangeran Anom rela mengambil resiko demi cintanya itu. Ia pun memboyong Oyi dari kediaman Wirareja, menikahinya, dan keduanya hidup bahagia dalam cinta.

Namun hal ini segera diketahui Amangkurat I. Dilansir dari Historiofcirebon.id, dia pun jadi murka dan memerintahkan untuk membunuh siapa saja yang terlibat dalam penculikan itu, termasuk menangkap hidup-hidup Rara Oyi dan putera mahkotanya.

Murka Amangkurat I

Tindakan utusan Amangkurat I berada di luar kendali. Sesuai perintah raja, mereka membakar kediaman Pangeran Anom, menjarah, merusak, serta menangkap orang-orang yang dianggap dekat dengan putra mahkota.

Karena peristiwa ini, Ngabei Wirareja diusir ke Ponorogo. Sedangkan Amangkurat I yang awalnya tergila-gila pada Rara Oyi sudah tak bisa menerima lagi keberadaannya. Ia pun memberi kesempatan pada Pangeran Anom untuk menembus kesalahannya dengan membunuh Rara Oyi. Bila tak sanggup, maka ia sendirilah yang akan dibunuh. Rara Oyi menjerit.

Ia tak ingin suaminya dibunuh. Ia pun memohon suaminya untuk membunuhnya.
Dengan terpaksa, Pangeran Anom meracuni Rara Oyi. Sementara sumber lain mengatakan kalau Rara Oyi ditusuk dengan sebilah keris. Rara Oyi word play here kemudian meninggal dunia.

Dendam Pangeran Anom

Karena berani membunuh istrinya sendiri, Pangeran Anom terbebas dari hukuman mati. Tapi kemudian Amangkurat I melucuti jabatannya dari putra mahkota. Ia word play here dibuang ke suatu daerah bernama Lipura. Dalam masa pembuangan ini, dendam Pangeran Anom pada ayahnya terus membara.

Ia pun menawarkan Raden Trunajaya, seorang pemimpin dari Madura, untuk menggulingkan tahta ayahnya sendiri. Tak perlu berpikir panjang, Trunajaya menyetujui tawaran tersebut.

Hingga akhirnya hari pemberontakan itu tiba. Dengan menjalin kerja sama dengan para sekutunya, ia menyerang Keraton Plered hingga pusat kerajaan itu hancur. Sementara itu Amangkurat I lari dari kerajaan. Ia pun meninggal dunia dalam pelariannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ternyata Pendidikan Kepelautan di Indonesia Sudah Ada Sejak Tahun 400 Masehi

Kisah Anthony 'AJ' Elfalak, Bocah 3 Tahun Yang Bertahan Hidup Selama 3 Hari Dihutan Karena Tersesat

Mengetahui Kisah Kebun Binatang Manusia Atau Human Zoo di Paris, Perancis